[Survei] 69% pekerja rumah tangga migran di Hong Kong terdampak secara finansial oleh Covid 19
Pada Hari Pekerja Rumah Tangga Migran Internasional 2021, Enrich HK dan HelperChoice menyoroti tantangan finansial yang dihadapi oleh para pekerja rumah tangga migran di Hong Kong, terutama sejak awal pandemi Covid-19. Kami mensurvei 814 pekerja rumah tangga migran di Hong Kong untuk mempelajari lebih lanjut- inilah ringkasan dari temuan utama kami!
Enrich bekerja sama dengan HelperChoice, sebuah lembaga pekerja etis, untuk mensurvei para pekerja rumah tangga migran secara online sejak tanggal 16 Mei hingga 10 Juni 2021. Survei tersebut diedarkan melalui media social dalam bahasa Inggris, Tagalog dan Bahasa Indonesia, dan mengumpulkan 814 tanggapan.
Catatan: Artikel ini merupakan ringkasan dari hasil temuan utama. Untuk keseluruhan hasil temuan, atau untuk pertanyaan media, mohon dilihat di siaran pers.
Dampak Covid 19 terhadap keadaan finansial para pekerja rumah tangga migran
Pandemi Covid 19 telah berdampak secara global sejak tahun 2020, dan juga telah berdampak pada para pekerja rumah tangga migran di Hong Kong pada khususnya. Dengan majikan yang kehilangan pekerjaan, menghadapi masalah keuangan atau bahkan pindah domisili, serta lockdown (pengamanan ketat) atau kehilangan pekerjaan di Negara asalnya, pekerja rumah tangga migran telah terpengaruh secara langsung.
- 69% dari 814 responden mengaku bahwa mereka terkena dampak finansial pandemi Covid 19, dan menghadapi satu atau beberapa kesulitan. Dari jumlah tersebut, 43% perkerja rumah tangga migran menyatakan mereka memiliki pengeluaran yang lebih besar, dan/ atau telah mengirimkan uang yang lebih banyak untuk menghidupi keluarga di kampung halaman.
- 61% melaporkan bahwa akibat dari pandemi, mereka merasa lebih stress tentang keuangan mereka.
Biaya tinggi dibebankan pada saat perekrutan
Meskipun, pandemi covid 19 telah memperdalam masalah keuangan pekerja rumah tangga migran, bagi sebagian mereka, banyak dari permasalahan ini telah terjadi sebelum masa pandemi, sering kali dimulai dengan biaya perekrutan yang tinggi.
- 74% melaporkan membayar agensi untuk mendapatkan pekerjaan
- 48% pekerja rumah tangga migran ternyata telah dikenakan biaya 10% lebih dari gaji mereka selama proses perekrutan
- 6% pekerja melaporkan bahwa jumlah yang dibayarkan setara 6 bulan gaji atau lebih dari HK $ 28,000 untuk perekrutan
Besarnya tingkat hutang
Meskipun jelas bahwa biaya kerja yang tinggi meningkatkan tekanan keuangan bagi pekerja migran, hal ini kemudian diperparah dengan penyebab stress lainnya, yang mengakibatkan pekerja migran perlu meminjam uang.
-
58% dari 814 pekerja rumah tangga migran mengakui bahwa mereka telah mengambil pinjaman, dengan alasan paling umum adalah meminjam untuk keadaan darurat (31%) dan untuk projek konstruksi/ perumahan (32%)
Temuan ini juga mengungkapkan besarnya tekanan pada pekerja rumah tangga migran untuk dapat memenuhi pembayaran pinjaman bulanan.
Dari 58% responden yang telah mengambil pinjaman:
- 73% mengaku telah mengambil pinjaman dari agen peminjaman uang.
- 34% melaporkan membayar antara HK$2000 - HK$4000 untuk cicilan bulanan pembayaran hutang mereka
- Yang mengejutkan adalah 21% mengaku membayar lebih dari HK$4,000 setiap bulannya. Mengingat bahwa upah minimum resmi untuk pekerja rumah tangga migran di Hong Kong adalah HK$4.630 per bulan, hal ini sangat memprihatinkan.
Suku bunga pinjaman yang tinggi
Sangat disayangkan, hasil penelitian menunjukkan tren pembebanan suku bunga yang sangat tinggi kepada pekerja rumah tangga migran.
Dari 58% responden yang pernah mengambil pinjaman:
- 25% mengatakan mereka dikenakan bunga antara 2% -4% per bulan (bunga efektif 44,3% hingga 88,6% per tahun).
- 11% percaya bahwa mereka ditagih lebih dari 4% per bulan (lebih dari 88,6% per tahun).
- 20% tidak mengetahui tingkat bunga bulanan sebenarnya yang dibebankan kepada mereka.
Catatan: tingkat bunga tahunan maksimum yang sah di Hong Kong saat ini adalah maksimum 48% per tahun, meskipun pemberi pinjaman uang dapat mengenakan biaya hingga 60% per tahun dalam keadaan tertentu.
Selain itu, 30% responden melaporkan menandatangani sebagai penjamin pinjaman orang lain.
Jalan Kedepannya
Di Enrich, kami tahu bahwa tantangan keuangan ini telah ada sejak lama, namun telah diperburuk oleh pandemi Covid 19, terutama bagi komunitas ini yang telah terkena dampak secara tidak proporsional dan tidak memiliki jaring pengaman. Walau beberapa dari temuan ini sangat mengejutkan, kami percaya bahwa hal ini semakin menekankan perlunya pendidikan yang lebih besar tentang manajemen keuangan, pemberdayaan pekerja rumah tangga migran untuk membuat keputusan yang tepat, menahan tekanan dan melindungi diri mereka sendiri.
Dengan 61% pekerja migran melaporkan merasa lebih tertekan oleh keuangan, sebagai akibat dari pandemi Covid-19, penting juga bagi majikan untuk bekerja sama dengan para pekerja rumah tangga migran mereka untuk memastikan bahwa mereka menerima akses untuk pendidikan dan dukungan.
Pendidikan keuangan dan pemberdayaan adalah solusi yang mengubah hidup, yang dapat menciptakan hubungan kerja yang saling menguntungkan. Seorang pekerja rumah tangga migran yang aman secara finansial akan lebih bahagia dan lebih percaya diri; dia dapat merencanakan dan menabung untuk masa depannya, dan juga akan dapat fokus untuk merawat orang yang kita cintai.
- Untuk temuan lengkap dari survei ini, silakan lihat siaran pers.
- Pelajari tentang bagaimana Anda dapat mensponsori pekerja migran Anda untuk bergabung dengan kelas pelatihan kami.
- Untuk mempelajari lebih lanjut tentang HelperChoice, kunjungi situs web mereka.